TATA – TITI – TATAK – TUTUK
(Menata – Meneliti – Memantapkan - Melaksanakan)
Oleh :
Setyagi Agus Murwono
Akhir-akhir
ini banyak kejadian orang melakukan kesalahan karena kurang hati-hati atau bahasa
jawanya teledor. Ada yang ngomongnya keliru, ada yang tindakannya keliru
walaupun mereka sendiri sebenarnya tidak mempunyai maksud yang demikian. Memang
kurang hati-hati ini hal yang sepele, hal yang remeh, tetapi kalau tidak
diperhatikan dapat membuat masalah yang besar dan bisa sampai ke masalah pidana.
sehingga menyebabkan masalah-masalah yang serius, bahkan sampai berujung pada
kasus pidana. Kalau sudah demikian baru kita merasakan penyesalan, karena
sebenarnya hal tersebut bisa dihindari.
Apa sebenarnya
yang menyebabkan orang tidak berhati-hati ?. Penyebab orang tidak berhati-hati
sebenarnya banyak sekali, tetapi secara garis besarnya disebabkan oleh “Persiapan”
yang kurang atau tidak dilakukan. Orang sering tidak mempersiapkan terlebih
dahulu dengan baik apa yang akan dikerjakannya. Orang menganggap mempersiapkan
membutuhkan waktu dan tidak terlalu mempengaruhi hasilnya secara signifikan,
maka daripada waktu, tenaga dan perhatian digunakan untuk mempersiapkan lebih
baik langsung bertindak saja.
Kita sebelum
bertindak seharusnya membuat persiapan terlebih dahulu. Persiapan tidak akan
memakan waktu yang lama, kalau kita sudah membiasakannya. Dalam waktu hitungan
menit saja persiapan sudah dapat dilakukan, bahkan orang-orang tertentu dapat
melakukan dalam hitungan detik saja, yang penting ada kesempatan untuk berpikir
dulu, walau sebentar sebelum bertindak.
Penyebab yang
lain dari kurang hati-hati dalam bertindak adalah “Menggampangkan atau
Menyepelekan”, misalnya seorang kepala sekolah yang setiap hari senin sering mengisi pengarahan kepada siswa pada
saat upacara. Karena hal itu sudah sering dilakukan maka kepala sekolah
tersebut menggampangkan tidak membawa catatan apa yang harus diutarakan.
Setelah selesai memberikan pengarahan ternyata ada yang kelupaan, yaitu
memberikan pengumuman jadwal ujian nasional. Sehingga guru-guru harus mengulang
kembali untuk memberikan pengumuman tersebut kepada siswa.
Kita sebaiknya
tidak menggampangkan atau menyepelekan apa yang akan kita lakukan. Karena apa
yang akan kita lakukan tentu hal yang penting buat kita, maka menyepelekan yang
akan kita lakukan, sama saja menyepelekan diri kita sendiri. Karena kalau
terjadi masalah terhadap apa yang kita lakukan tentu akan mengena kepada kita.
Maka kita harus melakukan tindakan kita dengan bersunguh-sungguh.
Untuk dapat
berhati-hati dalam berbuat maka kita harus melakukan “Tata – Titi – Tatak –
Tutuk”(Bahasa Jawa), yang artinya “Menata – Meneliti – Memantapkan – Melakukan”.
Sebenarnya ini cara orang tua kita dulu memberikan nesehat bahwa sebelum kita
bertindak harus sudah dipikirkan betul-betul apa yang akan dilakukan, bagaimana
cara melakukannya dan apa akibat dari kita melakukan hal tersebut. Marilah kita
bedah satu persatu.
Kita harus
membiasakan diri sebelum bertindak atau berbuat sesuatu untuk “Menata” terlebih
dahulu. Menata adalah tindakan untuk mempersiapkan segala sesuatunya sebelum
kita melakukan sesuatu. Persiapan ini dilakukan sedetail mungkin, sehingga
tidak ada yang kemungkinan terlewatkan. Mempersiapkan ini meliputi, Apa yang
akan kita lakukan?, bagaimana nanti kita melakukannya?, kalau terjadi kendala,
apa yang harus kita perbuat?, peralatan apa saja yang kita butuhkan?, kapan dan
berapa lama dilaksanakan kegiatan tersebut?, siapa saja yang berada di kegiatan
tersebut? dan lain sebagainya. Persiapan ini dapat dilakukan dengan di catat
terlebih dahulu atau kalau memang kita sudah biasa cukup dengan kita pikirkan
hal-hal yang harus dipersiapkan tersebut, hal ini dapat dilakukan untuk
mempersiapkan. Dengan persiapan yang telah kita lakukan ini diharapkan kegiatan
yang akan kita lakukan bisa berjalan dengan baik sesuai yang diinginkan.
Hal berikutnya
yang perlu kita lakukan sebelum melakukan kegiatan adalah “Meneliti”. Meneliti
adalah tindakan untuk mengecek kembali apa-apa hal yang sudah kita siapkan,
sehingga hal yang sudah kita siapkan tersebut memang dapat berguna dan
berfungsi saat pelaksanaan. Walaupun sudah kita persiapkan dengan baik,
sebaiknya perlu diteliti kembali, kalau-kalau masih ada yang kurang. Hal ini
perlu kita lakukan untuk pengamanan terhadap kegiatan yang akan kita lakukan
supaya lebih berhasil lagi.
Langkah
berikutnya adalah “Memantapkan” diri, yaitu mempersiapkan mental kita untuk
melaksanakan kegiatan tersebut. Pemantapan ini lebih kearah mempersiapkan
psikologi kita untuk menghadapi kegiatan. Kadang kalau kegiatan itu berhadapan
dengan orang banyak, atau kegiatan ini baru sekali kita lakukan, atau kegiatan
tersebut berhubungan sesuatu yang gawat, sangat membutuhkan kesiapan mental
kita untuk melakukannya. Termasuk istirahat yang cukup sebelum melaksanakan.
Makan dan minum terlebih dahulu agar nanti dalam pelaksanaan kegiatan fisik
kita sudah siap melaksanakan kegiatan tersebut.
Langkah
terakhir adalah “Melakukan”, yaitu pelaksanaan dari kegiatan tersebut. Pada
saat pelaksaan yang perlu kita lakukan adalah fokus pada kegiatan, sehingga apa
yang menjadi target dapat dicapai dengan baik. Selain dari pada itu dalam
pelaksanaan kegiatan perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi dalam pencapaian
target, kendala-kendala yang terjadi dalam pelaksanaan. Evaluasi ini perlu
dilakukan agar dalam kegiatan yang sama di kemudian hari dapat dilakukan dengan
lebih baik lagi.
Dengan cara
demikian diharapkan akan memperkecil kesalahan-kesalahan yang sebenarnya tidak
perlu terjadi. Karena kalau kesalahan itu terjadi dapat berakibat fatal dan
membutuhkan biaya yang besar untuk menyelesaikannya. Oleh sebab itu kita harus
memperkecil keteledoran kita dan kesalahan-kesalahan yang tidak perlu
terjadi.>>>>>
Casino of the Night and Play - JTG Hub
BalasHapusThe best Vegas Casino of the Night 경주 출장안마 is located at the Hotel - 경상남도 출장안마 The hotel is filled 충청북도 출장안마 with incredible gaming and 태백 출장샵 exciting events. It's the 경상북도 출장샵 most